Tim Indonesia Duduki Posisi Runner Up di Turnamen FFAC

Para penggemar eSports Tanah Air patut bangga dengan keberhasilan salah satu perwakilan Indonesia yang mampu menorehkan prestasi di turnamen eSport internasional Free Fire Asia Championship atau FFAC. Karena walau tak membawa pulang trofi juara, Tim GPX mampu menduduki posisi runner up berkat semangat serta kegigihan mereka dalam upayanya mengharumkan nama Merah-Putih di tingkat internasional.

Tak mudah bagi Tim GPX untuk menduduki posisi kedua di klasemen FFAC 2021. Karena tim eSport Tanah Air ini harus melewati medan perang virtual di mobile game Free Fire selama satu bulan. Usai pertandingan panjang, Justeen, Dvita, Wings, 18Deer, dan Rawww tetap mampu menunjukkan performa terbaiknya. Ini terbukti dari keberhasilan Tim GPX meraih skor akhir 84 poin yang hanya selisih dua poin dengan tim HQ Esports asal Vietnam yang menjadi juara FFAC 2021.

Prestasi dari Tim GPX disinyalir terbilang mengejutkan bagi para penggemar eSports Tanah Air. Mengingat tim ini merupakan pendatang baru dan baru saja dibentuk pada Agustus 2021 lalu. Di mana tim ini menunjukkan debutnya dalam turnamen FFML Season IV Preheat Series dengan berkolaborasi bersama Tim Siren Esports. Kemudian laga berikutnya di FFML Season IV Divisi 1, Tim GPX berada di posisi kedua Grup C dan berada di peringkat ketiga di Grand Final FFIM 2021 Fall.

[Baca Juga: Resmi! Garena Siap Luncurkan Free Fire Max pada 28 September 2021]

Walau tak berada di peringkat pertama, Tim GPX berhasil melangkah ke babak Play-Ins FFAC. Pada fase ini, tim eSports ini harus kembali menggenjot semangat mereka demi menggeser empat tim eSports lainya agar mampu mendapatkan tiket melaju ke FFAC. Semangat mereka berbuah manis setelah terpilih bersama tim EVOS Divine mewakili Indonesia di panggung FFAC.

Selama momen final di FFAC, EVOS Divine yang justru dijagokan oleh para penggemar eSports Tanah Air ternyata tidak mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Pasalnya tim ini tak mampu menggulingkan posisi tim Vietnam serta Thailand dan dipaksa puas dengan posisi tujuh di standing akhir FFAC. Justru tim yang dipandang underdog, GPX, mampu mencetak prestasi posisi kedua dengan 84 poin dan membawa pulang hadiah Rp50.000 atau setara dengan Rp718 juta.