Titipku Perkuat Ekosistem Digital di Pasar Modern Paramount

Titipku tampaknya tak hanya ingin menjadi apps yang membantu berbelanja kebutuhan sehari-hari semata bagi para penggunanya. Karena Titipku menunjukan keseriusannya dalam mendorong ekosistem digital di pasar tradisional serta modern yang dipandang dapat menguntungkan semua pihak, yak hanya penggunanya tapi juga bagi para pedagangnya. Hal disebut direalisasikan dengan penerapan model bisnis B2B2C (Business to Business to Consumer) dan contohnya bisa dilihat di Pasar Modern Paramount.

Mungkin ada di antara Anda yang bertanya-tanya bagaimana Titipku menerapkan B2B2C di pasar yang berlokasi di Jalan Boulevard Raya Gading Serpong itu. Dari sisi B2C, Titipku mengungkapkan bahwa ini bisa dilihat dari pedagang ayam bernama Sarno di Pasar Paramount yang telah masuk ke ekosistemnya sejak tahun 2020. Pasalnya, berkat Titipku, Sarno tak hanya sekadar menunggu konsumen datang ke lapaknya untuk membeli ayam potong, karena mereka yang berada di rumah juga bisa memesan dagangannya.

“Sangat terbantu untuk pengurusan pesanan dengan jarak yang jauh, karena sudah ada kurir dari Titipku sendiri yang mengantarkan pesanan itu,” tuturnya, sebagaimana dikutip dari rilis yang diterima PingPoint.co.id (7/2/2023).

Kemudian untuk B2B, Titipku juga memiliki model bisnis yang membuat bisnis lapak ayam Sarno menjadi supplier untuk usaha-usaha lain. Di mana Titipku memungkinkan para pedagang ayam lain untuk mengambil barang dari Sarno untuk dijual kembali dengan Sarno yang merasakan dampak positif. Karena dagangannya lebih cepat laku terjual dan tentu saja ini berarti omzetnya pun dapat meningkat lebih bila dibandingkan ketika dirinya belum bergabung ekosistem digital.

Peningkatan omzet juga dirasakan para pedagang lain di Pasar Modern Paramount, seperti Alim yang membuka usaha penjualan tempe tahu. Ia merasakan peningkatan pendapatan dengan adanya transaksi via apps. Hal yang sama juga diungkap Sanito yang merupakan pedagang telur di sana. “Omzet yang saya rasakan sejak bergabung Titipku itu sekitar 20-30 persen,” ucap Sanito.

[Baca Juga: Setelah Jabodetabek, Titipku Siap Ekspansi ke Wilayah Lain di Jawa dan Bali]

Kemudian tak hanya dari sisi pedagang, eksistensi Titipku di Pasar Modern Paramount juga diklaim mampu menghadirkan lapangan kerja baru. Hal ini direalisasikan melalui Jatiper yang merupakan para personal shopper dari Titipku yang bertugas sebagai jembatan pemesanan serta pengiriman barang. Dari mulai sebagai income untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi kebutuhan sehari-hari hingga pihak Titipku yang turut mendorong agar Jatipernya juga mampu membuka usaha nantinya.

“Pendapatan menjadi Jatiper masih menutupi untuk kebutuhan sehari-hari. Baiknya, Titipku juga membantu para Jatiper untuk mendapat bantuan modal dari bank agar kita bisa buka usaha,” tambah Walsus yang sudah menjadi Jatiper di Pasar Modern Paramount selama beberapa tahun terakhir.