UIN Jakarta Pertimbangkan Rencana Kuliah Luring

Kabar baik terkait perkembangan proses aktivitas di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semakin terdengar. Setelah lebih dari satu tahun menjalankan segala aktivitas pembelajaran serta penutupan akses kampus diakibatkan pandemi COVID-19, belum lama ini terdengar kabar terkait rencana pembukaan akses kegiatan pembelajaran.

Menindak lanjuti surat edaran hasil rapat pimpinan kampus UIN Jakarta, Nomor B-3270/R/HK.00.7/08/2021, pembukaan akses kegiatan pembelajaran akan direncanakan secepatnya. Rencananya, UIN Jakarta bakal menerapkan aktivitas pembelajaran secara luring dalam bentuk blended learning, yakni menggabungkan sistem pembelajaran luring dan daring.

Berdasarkan data yang terhimpun di surat edaran tersebut, rencana penerapan blended learning di kampus UIN Jakarta akan disertai beberapa persyaratan yang harus mulai dipersiapkan secara matang sejak sekarang. Seperti kepastian dan konfirmasi ulang para perangkat (dosen, mahasiswa, dan karyawan) yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran harus sudah melakukan vaksinasi terlebih dahulu. Ditambah, peraturan dan realisasi kepatuhan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas yang tidak boleh diremehkan.

“Selain perkuliahan, kegiatan riset lapangan, kunjungan laboratorium, dan perpustakaan juga mendapatkan kelonggaran untuk dilakukan secara luring bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Tak hanya itu, ujian dan tugas akhir juga dapat dilakukan secara luring berdasarkan kesepakatan pembimbing, penguji, dan program studi (prodi) dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.” Penjelasan yang diberikan LPM Journo Liberta, kemarin, Minggu (29/8/2021).

Selain itu, pihak kampus UIN Jakarta juga dengan persiapan tersendiri akan melakukan mitigasi dan manajemen dalam menanggulangi resiko yang bakal terjadi selama penerapan pembelajaran luring tersebut dilaksanakan. Sesuai perkembangan terkini, rencana penerapan pembelajaran luring akan dibekali dengan proses pengecekan kondisi negatif COVID-19 terhadap dosen, mahasiswa, dan karyawan melalui tes cepat antigen maksimal tiga hari sebelum aktivitas dimulai.

Tak hanya itu, kalau pun rencananya ini diterapkan, dosen, mahasiswa, dan karyawan yang diperkenankan terlibat adalah yang dalam status berdomisili di sekitar Jabodetabek. Serta pembatasan kapasitas ruang aktivitas yang akan digunakan, berbeda dengan keadaan di hari normal.

“Untuk mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan, kegiatan laboratorium hanya diperbolehkan untuk kapasitas 25% dan kegiatan lainnya tidak lebih dari 50% kapasitas ruangan. Guna mencegah terjadinya kerumunan.” Lanjutnya.

Keberadaan rencana dari pihak kampus UIN Jakarta tersebut dikarenakan adanya informasi dibukanya aktivitas pendidikan di Kota Tangerang Selatan oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, yang telah menyebar di ruang publik.

Penyesuaian aktivitas pendidikan yang mulai dibuka di Kota Tangerang Selatan, sebagai kota letak kampus UIN Jakarta, tidak lain menyusul penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level tiga, terhitung sejak 24 Agustus 2021, kemarin.

Menyusul kondisi membaiknya Kota Tangerang Selatan tersebut, kampus UIN Jakarta merencanakan dan mempertimbangkan penerapan proses pembelajaran luring berbasis blended learning dengan protokol kesehatan yang ketat. Meski begitu, rencana ini belum dipastikan dan diinformasikan secara resmi oleh pihak kampus sampai saat ini.