Usai Dipindahkan, Galeri Buku Bengkel Deklamasi Diresmikan di TIM

Jika Anda termasuk orang yang kerap mengunjungi Taman Ismail Marzuki (TIM) maka Anda tak akan asing lagi dengan keberadaan Galeri Buku Bengkel Deklamasi. Toko buku sederhana yang terbilang mencolok mata ini hadir di sisi samping Graha Bhakti Budaya dan menjadi lokasi tempat berburu untuk buku-buku lawas. Namun dengan dilakukannya proyek revitalisasi TIM, Galer Buku Bengkel Deklamasi pun direlokasi dan saat ini sudah diresmikan di tempat baru.

Saat ini Galeri Buku Bengkel Deklamasi direlokasi ke lantai dasar gedung Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta yang juga masih berada area TIM. Dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang meresmikan pembukaan lokasi baru dari Galeri Buku Bengkel Deklamasi itu pada 2 Februari 2020.

Pihak Pemprov DKI mengetahui pentingnya keberadaan dari Galeri Buku Bengkel Deklamasi di TIM. Apalagi di toko buku ini, terdapat berbagai koleksi buku dari lintas studi yang mungkin sudah sulit ditemukan di tempat lain. Oleh karena itulah, tidak heran bila relokasi dari toko buku yang didirikan sastrawan Jose Rizal Manua ini menjadi bagian dari agenda revitalisasi dari TIM. Dengan pihak Pemprov DKI juga yang menaruh harapannya terhadap eksistensinya.

[Baca Juga: Revitalisasi Kawasan TIM Usung Konsep Ramah Lingkungan]

“Ada sekitar 20.000 buku di Galeri Buku ini yang sudah difumigasi supaya tidak rusak. Mudah-mudahan Galeri Buku Bengkel Deklamasi ke depan menjadi salah satu ikon untuk Pusat Kesenian Jakarta TIM,” ujar Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya Yani Wahyu Purwoko, sebagaimana dikutip dari beritajakarta.id (2/2/2020).

Relokasi dari Galeri Buku Bengkel Deklamasi juga turut diapreasisasi oleh sang pendiri toko buku tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta. Saya surprise Pemprov DKI peduli kepada literasi,” ungkap pujangga yang lahir di Kota Padang itu.

[Baca Juga: 5 Toko Buku Indie di Jakarta Selatan Ini Patut Anda Kunjungi]

Sekadar informasi, Galeri Buku Bengkel Deklamasi diresmikan pada tahun 1996 dan pendiriannya tak terlepas dari gagasan yang terbersit di benak Jose. Tepatnya pada tahun 1988, Jose Rizal bersama dengan Bengkel Teater Rendra pergi ke kota New York, Amerika Serikat. Di sana dirinya menemukan pemandangan hadirnya banyak buku-buku pre-loved yang memudahkannya menemukan buku teater serta film lawas dan ia ingin menghadirkan yang serupa di Ibu Kota.