Wali Kota Jakarta Utara: Sejauh Ini Pemudik Tidak Ada yang Positif COVID-19

Sejak akhir pekan kemarin, gelombang pemudik yang kembali ke Ibu Kota sudah mulai berdatangan di tengah momen larangan mudik dari pemerintah. Demi memastikan para pemudik tersebut tak memicu lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan instruksi kepada jajarannya serta elemen di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sampai ke Pemerintah Kota atau Pemkot untuk melakukan pengawasan terhadap para pemudik sekaligus diarahkan untuk ikut tes antigen gratis. Di wilayah Jakarta Utara sendiri, instruksi ini disebut telah dijalankan sesuai amanat Anies dan sejauh ini tak ada pemudik yang terindikasi positif.

Pihak Pemkot Jakarta Utara sendiri sudah siap dengan skema bagaimana jika memang ada pemudik di wilayahnya yang ditemukan positif COVID-19. Contohnya adalah jika gelajanya ringan maka warganya akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Sedangkan bagi yang gejalanya berat maka ia akan dibawa ke rumah sakit khusus COVID-19.

Jika ditemukan pemudik yang mungkin satu keluarganya positif, pihak Pemkot Jakarta Utara juga sudah memiliki skenarionya. Misalnya ada lima orang yang positif di satu wilayah maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro akan ditegakkan di satu lingkungan RT tersebut. Namun sejauh ini berdasarkan penelusuran Pemkot Jakarta Utara, masih belum ada warganya yang baru kembali dari kampung halamannya yang terindikasikan terinfeksi COVID-19.

[Baca Juga: Mulai Hari Ini! Asn Jakarta Utara Terima Vaksin COVID-19]

“Sampai saat ini belum ditemukan ada warga balik mudik yang hasil tes positif COVID-19,” ujar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, sebagaimana dikutip dari utara.jakarta.go.id (18/5/2021). Pernyataan ini pun didukung Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati.

Pemkot Jakarta Utara melakukan pengawasan serta aksi jemput bola tes COVID-19 terhadap pemudik ini sebenarnya sesuai dengan Instruksi Gubernur (Ingub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2021 yang sudah berlaku sejak 15-30 Mei 2021. Ingub ini memang Anies keluarkan dalam rangka mengawasi mobilitas penduduk pasca-libur lebaran, khususnya bagi mereka yang baru kembali dari kampung halaman. Dalam instruksi ini, Gubernur DKI Jakarta juga meminta agar lurah serta Satgas COVID-19 tingkat RT/RW untuk membawa warganya menjalani tes antigen atau PCR bila mereka tak bisa menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19.