Kesehatan
Waspada Bahaya Kanker Hati pada Pria
Organ hati adalah kelenjar terbesar sekaligus merupakan organ terbesar kedua dalam tubuh manusia. Tidak sembarangan, organ ini memiliki fungsi yang amat penting di antaranya fungsi utamanya untuk menyaring dan memproses darah, memainkan peranan penting pada metabolisme, dan pembersihan toksin dalam tubuh. Berdasarkan artikel di halaman info situs resmi RS Premier Jatinegara, hati amat rentan terkena penyakit. Salah satunya yang menjadi ketakutan banyak orang adalah penyakit kanker hati.
Menurut data Globocan (IARC) 2008-2012, kanker hati merupakan penyebab kematian kedua terbesar di Asia Pasifik, dan ketiga terbesar di dunia. Terdapat 632.000 kejadian kanker hati per tahunnya di seluruh dunia, dengan 85 persen di antaranya terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Lebih dari 13.000 kasus kanker hati di Indonesia, angka kematiannya mencapai 12.825. Data tersebut juga seiring dengan penderita hepatitis B dan C di Indonesia yang mencapai 30 juta jiwa.
Kanker hati salah satu jenis kanker yang paling populer di dunia. Berdasarkan sumber yang dikutip dari dari tirto.id, Selasa (18/9/2018), penyakit ini masuk daftar keenam yang paling sering menyerang manusia, dan penyebab kedua kematian akibat kanker.
[Baca Juga : Minimal Invasive Surgery, Solusi Penanganan Gangguan Jantung]
Dr. Irsan Hasan, Sp.PD-KGEH Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi dari RS Premier Jatinegara pun mengakui jumlah penderita hepatitis B dan kanker hati itu berbanding lurus. “Negara bahkan wilayah yang angka hepatitis B-nya tinggi, secara bersamaan, angka kanker hatinya juga tinggi. Data menyebutkan 1 dari 10 orang mengidap hepatitis B, dan sepertiganya dari itu adalah penderita kanker hati. Kebanyakan penderita bahkan terlambat terdeteksi, sehingga mereka baru mengerti mengidap kanker hati saat sudah stadium lanjut,” paparnya.
Lebih Rentan pada Pria
Kanker hati ini juga ternyata lebih rentan terjadi pada pria. “Namun sampai saat ini masih dilakukan penelitian apa yang menyebabkan pria lebih berisiko daripada wanita. diduga bahwa wanita memiliki hormon yang dapat melindungi dirinya dari kanker hati,” jelas dr. Irsan. Bukan hanya jenis kelamin, faktor genetik, virus hepatitis, perlemakan hati merupakan faktor yang sangat kuat bagi seseorang untuk menjadi rentan terkena penyakit ini.
Menilik gejala, kanker hati ternyata memiliki gejala yang tidak spesifik. Banyak orang awam yang kurang peduli atau tidak menyadari gejala penyakit ini. Bahkan, penderita mengira hanya menderita maag atau liver saja.
“Ini yang menyebabkan penderita terlambat mengetahui dirinya mengidap kanker hati. Mereka datang ke tim medis dalam kondisi yang sudah buruk seperti mata yang sudah menguning dan nyeri yang hebat di daerah perut. Jika sudah dalam kondisi ini, tidak ada tindakan berarti yang bisa kita berikan,” imbuh dr. Irsan.
Gejala Kanker Hati
Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai di antaranya rasa capek atau lelah yang diikuti dengan penurunan fungsi hati, mual dan muntah yang sering diartikan penderita sebagai gejala masuk angin, penurunan berat badan drastis. Sakit perut yang juga disebabkan karena pembengkakan dan pembesaran hati. Masalah sakit perut biasanya muncul setelah kanker menjadi besar.
Gejala lainnya adalah kulit dan mata yang berwarna kuning serta urine berwarna gelap seperti air teh. Kulit dan mata berwarna kuning sebagai sebuah penanda bahwa hati sedang bermasalah. Fungsi hati yang bermasalah menyebabkan produksi bilirubin meningkat dan mempengaruhi warna kulit serta mata. Kemudian ascitis atau cairan yang berkumpul di perut. Ini adalah salah satu gejala awal kanker hati. Perut yang terasa mual dan kembung dapat disertai dengan pembengkakan hati.
Untuk mewaspadai hal itu, sada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan. Seperti vaksinasi dan screening hepatitis B. Bisa pula dengan check-up fungsi hati dan virus melalui tes darah. Untuk deteksi dini kanker hati dapat dilakukan dengan pemeriksaan USG. “Sudah saatnya masyarakat peduli dengan penyakit ini, apalagi mereka yang berisiko tinggi. Semakin dini diketahui maka semakin banyak pula tindakan yang bisa diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” himbau dr. Irsan.
[Baca Juga : Klinik Gangguan Tidur di RS Mitra Kemayoran]
Pada akhir pembicaraan, Dr. Irsan kembali menghimbau agar masyarakat dapat mewaspadai penyakit yang banyak menyerang pendukuk Indonesia ini. “Pencegahannya dengan gaya hidup yang sehat, kurangi makanan berlemak, dan perbanyak makanan berserat seperti sayur dan buah. Karena mekanisme perusakan hati kebanyakan disebabkan oleh radikal bebas, dan penetralisirnya hanya buah dan sayur yang kaya serat juga kaya vitamin A, C, dan E. Selain itu hendaknya setiap orang melakukan skrining untuk mengetahui apakah ia mengidap hepatitis atau tidak,” tandas dokter RS Premier Jatinegara ini.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Properti dan Solusi
Topping Off Apartemen Antasari Place, Wujud Komitmen PDS untuk Stakeholder
01 June 2023, 07:13
Pengembang PT PDS baru-baru ini secara resmi memulai proyek apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan melalui proses topping off.

Bisnis
Dukung Kesibukan Pekerja Hybrid, Acer Luncurkan Rangkaian Laptop Anyar
29 April 2023, 12:37
Melalui rangkaian terbaru produk Travelmate, Acer menargetkan Anda yang terbiasa bekerja secara hybrid.

Bisnis
#LengkapiCintadanKebaikan, Kampanye Astra Life Syariah untuk Berbagi dan Proteksi Diri
14 April 2023, 09:55
Dalam rangka momen Ramadan, Astra Life Syariah meluncurkan programnya yang ditujukan untuk mendorong proteksi diri bagi Muslim Tanah Air sekaligus saling berbagi.

Bisnis
Ada Teater Double Deck! Cinepolis Resmikan Bioskop Terbesarnya di Senayan Park
13 April 2023, 09:40
Jaringan bioskop internasional Cinepolis pada pekan ini secara resmi meluncurkan bioskop terbesarnya di Tanah Air yang dihadirkan di mal Senayan Park.