Wow, Capaian Vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta 9,2 Juta Warga

Pada pertengahan Juni 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan membahas mengenai target capaian vaksinasi COVID-19 yang harus dikejarnya. Di mana Presiden RI menargetkan 7,5 juta masyarakat di DKI Jakarta sudah harus disuntikkan dosis pertama vaksinasi COVID-19 hingga akhir Agustus 2021. Pemprov DKI Jakarta pun berhasil melampaui target itu sebelum waktunya, yakni di tanggal 31 Juli 2021. Berselang beberapa pekan usai pengumuman tersebut, capaian vaksinasi di DKI Jakarta pun kembal meningkat dan saat ini sudah di angka sembilan jutaan.

Kabar capaian ini disampaikan Anies Baswedan ketika dirinya meninjau vaksinasi COVID-19 di GOR Cengkareng, Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat pada 15 Agustus 2021. Di mana dirinya bersama Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto beserta jajarannya dan Dandim 0503 Kolonel Inf. Dadang Ismail Marzuki melihat proses penyuntikan vaksin Sinovac serta AstraZeneca untuk elemen masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah per pagi ini sudah ada 9,2 juta penduduk Jakarta yang tervaksin. Jadi, setiap hari itu naiknya bisa sampai 200 ribu,” ungkap Gubernur DKI Jakarta itu, sebagaimana dikutip dari Barat.Jakarta.go.id (15/8/2021).

Gubernur DKI Jakarta itu juga sempat menjelaskan pada 14 Agustus 2021 bahwa suntikan dosis pertama vaksinasi COVID-19 di Ibu Kota telah mencapai angka 100 persen Dengan angka ini, Anies Baswedan kembali meningkatkan target capaian vaksinasi di Ibu Kota demi terus mengejar terbentuknya herd immunity. Pasalnya, Anies memperkirakan dalam 10 hari ke depan sejak akhir pekan kemarin, angka vaksinasinya di DKI Jakarta dapat mencapai angka 11 juta warga.

Pada kegiatan peninjauan vaksinasi COVID-19 di GOR Cengkareng itu, Anies juga sempat membahas “unek-unek” warga terkait terinfeksi penyakit akibat virus Corona itu walau mereka sudah divaksin. “Tapi kadang-kadang sudah ikhtiar pun masih tertular. Sering mendengar kasus seperti itu? Sudah rapi, tertib tetap tertular. Nah, bila tertular dan belum vaksin risiko menjadi berat itu lebih tinggi dibanding sudah vaksin. Jika kita sudah mendapatkan vaksin, insyaAllah kalaupun terpapar maka gejalanya ringan atau bahkan tanpa gejala," imbuhnya.