Pendidikan
Wow! Mahasiswi UI Ini Selesaikan Program Doktor 2,5 Tahun
Meraih gelar doktor atau S3 bukanlah perihal yang mudah. Namun banyak orang yang mengejarnya, khususnya kalangan akademisi, dalam upaya agar dipandang lebih kompeten secara akademisnya sekaligus meningkatkan kapabilitas diri dalam jenjang karirnya.
Untuk meraihnya pun Anda siap kembali mengenyam bangku kuliah dengan berbagai materi yang jauh lebih berat dibandingkan jenjang S2 sehingga tak ayal banyak doktor yang perlu berkuliah S3 hingga tiga sampai empat tahun dengan tiga yang termasuk cepat. Tapi terbayangkah Anda bahwa ada yang mampu menyelesaikan S3 dalam kurun 2,5 tahun? Inilah yang berhasil dilakukan oleh mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).

Mahasiswi yang terbilang sangat cepat meraih gelar doktornya itu bernama Meka Saimi Perdani dan dirinya merupakan doktor ke-53 di Program Studi Teknik Kimia dan doktor ke-387 di FTUI. Hal yang lebih mengejutkannya lagi, selain menjadi mahasiswi tercepat dalam meraih gelar doktor di UI, Meka termasuk yang termuda! Pasalnya, perempuan ini baru berusia 25 tahun.
Sebagaimana dilansir dari UI.ac.id (21/1/2021), Meka meraih gelar doktornya usai ia berhasil mempertahankan desertasinya Kinerja Enzim Kolestrol Oksidase Rhodococcus Erythropolis BL21 (DE3) dan Steptomyces sp. Terimobolisasi Magnetit Modifikasi untuk Reaksi Oksidasi Kolestrol pada sidang terbuka yang digelar 15 Januari 2021 melalui Zoom. Hasil penelitian ini disebut purwarpanya bisa dimanfaatkan di dunia medis.
Meka yang merupakan mahasiswi peraih beasiswa Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) menyebut, menikmati menjalani program S3-nya di FTUI. Apalagi berkat kuliah di sini, ia meraih kesempatan berkolaborasi dengan Tokyo University of Agriculture and Technology di Jepang dalam proses penyelesaian riset untuk desertasinya.
Hal yang mencengangkan lainnya dari Meka selain gelar doktornya adalah di usianya yang masih muda, dirinya saat ini sudah berprofesi sebagai pengajar kimia di Universitas Pertahanan. Bahkan namanya pun sudah tak asing lagi di berbagai jurnal ilmiah. Karena dirinya sudah memiliki catatan publikasi 14 artikel di jurnal-jurnal internasional yang terindeks scopus. Tentu saja karya-karya tersebut penting untuk semakin menguatkan statusnya sebagai akademisi.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Sewa Tempat Gratis, MRT Jakarta Bantu UMKM Naik Kelas
27 February 2021, 14:02
Tidak sekadar menyediakan tempat bagi pelaku UMKM, pihaknya juga menyediakan rangkaian program inkubasi mulai dari aspek pembinaan dan pemberdayaan.

Berita Kawasan
PPKM Mikro Tunjukkan Hasil Positif, DIY Tingkatkan Ketahanan Warga
27 February 2021, 10:01
PPKM Mikro yang menekankan pada pembatasan di tingkat desa/kelurahan utamanya memanfaatkan posko di desa-desa untuk membantu mengurangi penyebaran COVID-19.

Berita Kawasan
Wali Kota Bekasi Terima Penghargaan 10 Kota Toleransi 2020 dari Setara Institute
26 February 2021, 18:08
Dalam penilaiannya, Kota Bekasimendapat skor tertinggi ke. 5.530 di peringkat 10 dalam penghargaan Indeks Kota Toleran 2020 dari penilaian 94 Kota/Kabupaten yang di riset.

Kesehatan
Lansia Jadi Sasaran Utama Vaksinasi Tahap Dua di Kota Bandung
26 February 2021, 17:02
Dari 130.000-an orang sasaran vaksinasi COVID-19 tahap dua di Kota Bandung, 92 persen merupakan warga lansia. Mereka diprioritaskan karena tingkat fatalitas kasus tertinggi.