Kesehatan
Yuk Kenali Penyakit Radang Panggul
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah suatu infeksi yang menjangkiti serviks (leher rahim), uterus (rahim), tuba falopi (saluran indung telur), dan ovarium (indung telur). Selain infertilitas, penyakit radang panggul yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan nyeri panggul kronis, dan kehamilan ektopik.
Kasus radang pangul sebagian besar ditemukan pada perempuan berusia 15-24 tahun yang aktif secara seksual. Umumnya, disebabkan komplikasi berbagai infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore.
Klamidia dan gonore merupakan salah satu jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pada leher rahim. Bakteri ini juga menyebar dari vagina hingga reproduksi bagian atas dan cenderung lebih cepat menyebar saat menstruasi.
Mengutip dari laman Siloam Hospitals (12/4/2019), beberapa faktor utama terjadinya penyakit radang panggul adalah sebagai berikut.
Penggunaan Alat Kontrasespsi Rahim
Sebagian wanita memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi di dalam rahimnya. Namun nyatanya, alat tersebut bisa meningkatkan risiko wanita mengidap radang panggul.
Aktif Secara Seksual
Kebanyakan wanita yang sudah aktif secara seksual rentan terjangkit radang panggul, terlebih bila mereka melakukannya terlalu berlebihan. Namun tidak untuk mereka yang telah memasang kontrasepsi intrauterine dan operasi.
Memiliki Riwayat Radang Panggul
Wanita yang sebelumnya terjangkit penyakit radang panggul memiliki risiko untuk terjangkit kembali. Sekitar 20-25 persen, penyakit radang panggul akan menyerang kembali. Agar tidak terjangkit kembali, antibody memiliki fungsi dan peranan penting dalam pengobatan penyakit ini.
Lalu, apa saja gejala yang ditimbulkan bila tubuh terserang penyakit radang panggul? Organ reporduksi yang terjangkit infeksi radang panggul tidak selalu menimbulkan gejala. Hal inilah yang menjadikan penyakit radang panggul sulit untuk dideteksi.
Namun, ada beberapa gejala umum yang bisa dirasakan, seperti nyeri pada perut bagian bawah, nyeri ketika buang air kecil, nyeri pada daerah panggul hingga saat berhubungan seksual. Selain itu, keputihan yang berwarna kuning atau hijau juga patut diwaspadai karena bisa jadi pertanda bila organ reproduksi terinfeksi.
Sebagai bentuk pencegahan, sebaiknya melakukan pap smear untuk mengetahui gejala awal terjadinya infeksi di leher rahim. Disarankan juga untuk membatasi penggunaan sabun kewanitaan agar pertumbuhan bakteri di area kewanitaan tidak terganggu.
Akan tetapi, bila sudah merasakan gejala-gejala yang timbul segra periksa dan konsultasikan dengan dokter.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Pendidikan
Ini Komunitas Unpad Peduli Anabul Penghuni Area Kampus
06 February 2023, 14:53
Bergabung dalam UnpadSF, sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran mengisi sela-sela waktunya untuk membantu serta melindungi anabul yang tinggal di sekitaran kampus Unpad.

Bisnis
CFD Kota Medan Bawa Berkah Bagi Pengusaha UMKM
06 February 2023, 12:51
Selain untuk berolahraga, CFD Kota Medan juga menjadi momen berkumpul bersama keluarga serta teman dan ini menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha UMKM Kota Melayu Deli.

Bisnis
Dorong Digitalisasi Daerah, Amartha Hadirkan Desa Digital di Sulawesi Tengah
03 February 2023, 16:35
Demi memastikan tidak adanya ketimpangan digital di daerah pedesaan luar Jawa, Amartha Foundation baru-baru ini meresmikan desa digital di wilayah Sulawesi Tengah.

Bisnis
tiket.com Hadirkan Layanan Pemesanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
03 February 2023, 14:20
Melalui kemitraan dengan PT KCIC, pengguna tiket.com ke depannya bisa memesan tiket untuk layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).